Sabtu, 26 Mei 2012

Tips Kencan Seru :)

Ini malem minggu, malem yang pas buat ngepost soal aktifitas yang mungkin sensitif bagi sebagian orang, yaitu kencan..
Gue merasa harus membantu para tuna asmara dan fakir cinta diluar sana, paling gak lewat saran2 soal kencan pertama ama gebetan yang bakal gue ulas di post ini..

Oke, langsung gue mulai dengan tips yang pertama..

Pertama: Pastiin loe tau alamat rumah gebetan
Nah penting nih, jgn sampe yang ada malah nyasar ke rumah orang..
Apalagi nyasar ke rumah yang bukan orang.. #mendadakhoror

Kedua: Penampilan
Ya, berusahalah tampil beda, tapi jangan norak..
Gak perlu juga kan saking pengennya kliatan buat jadi pahlawan di mata dia, loe dateng ke rumah gebetan pake kostum kamen rider.. Yang ada malah loe #salahgaul
Beda tapi sederhana.. Sederhana tapi mengena.. #edisipuitis
Dan yang biasanya mandi 2x sehari coba deh mandi 2 jam penuh, khusus buat kencan pertama loe..
Paling gak biar gebetan loe gak pingsan.. #okesip

Ketiga: Buatlah topik obrolan, jangan mati gaya, apalagi mati beneran
PDKT itu sarat banget dengan obrolan. Semakin berbobot obrolan, semakin dianggap smart..
Usahain gak ngebahas soal korupsi juga deh, apalagi soal lumpur lapindo.. #gagalfokus
Buat cowo, usahain juga gak ngobrolin melulu tentang diri loe.. Yang ada gebetan malah eneg #maumuntah
Selingin juga pake joke2 ringan tapi gak kampungan.. Usahain tetep kliatan elegan..
Jangan coba2 pake gombalan Bapak kamu, yang ada malah bokapnya yang keluar *lalu ditimpuk bata*

Sabtu, 19 Mei 2012

Pertemuan Singkat yang Berkesan: Bertahan di tengah Kekurangan

Malam itu gue baru aja pulang makan bareng temen-temen. Jarum jam udah menunjuk hampir pukul 9 malam. 
Waktu itu jalanan sepi, lampu penerangan jalan pun banyak yang mati. Kayak cinta gue ke mantan yang juga udah mati.. #eh #KembaliKeLaptop #okesip
Gue juga sedikit heran karena biasanya jalanan gak sesepi & segelap ini.
Motor sengaja gue bawa pelan, karena takut tiba-tiba ada lubang di depan.

Sesaat kemudian gue ngeliat sosok bapak tua berjalan di pinggir jalanan yang gelap itu.
Perlahan tapi pasti, bapak tua itu melangkahkan kakinya menyusuri gelapnya jalanan.
Pertamanya gue mikir kalo bapak tua ini pengamen ato pengemis, jadi gue sengaja berhenti kira-kira 20 langkah di depan dia.
Maksud gue mau kasih beberapa ribu yang masih tersisa di saku celana.

Emang, saat itu kondisi perekonomian dompet gue lagi kritis, abis bayar utang sih soalnya, hehe..
Tapi gue selalu inget kata-kata ortu gue yang mengajarkan untuk selalu berbagi dengan saudara-saudara kita yang membutuhkan.
Gue sangat bersyukur terlahir ditengah keluarga yang berprinsip bahwa memberi gak akan membuat kita tambah miskin.
Memberi justru akan membuat Tuhan seneng, soalnya kita udah mau jadi saluran berkat bagi orang lain. Dan gue sangat mengamini hal ini.

Oke, kembali lagi ke cerita sebelumnya. #HarusFokus #okesip
Ceritanya nih gue udah siapin duit di tangan, terus rencananya buru-buru kabur setelah nyerahin tuh duit ke bapak tua tadi. *Biar keren kayak Zorro* :)
Tapi setelah gue perhatiin dari spion, kok orang ini jalannya pake tongkat.
Gue sih pertamanya mikir kalo ini orang udah tua banget.
Penerangan jalan yang kurang emang bikin penglihatan gue jadi lemah, karena gue emang gak ada turunan kelelawar :))

Setelah beberapa saat, orang tua itu akhirnya sampai di deket tempat gue berhenti. 
Gue bener-bener kaget, ternyata bapak tua ini gak bisa ngeliat alias tunanetra.
Jujur gue gak nyangka, gue speechless..
Langsung kebayang di pikiran gue, gimana rasanya kalo gue yang ada di posisinya saat itu. Rasanya gue gak bakal sanggup.

Trus langsung aja gue masukin duit yang udah ada di tangan ke dalam gelas plastik yang emang dibawa orang tua ini sepanjang jalan.
Setelah itu spontan gue nanya tujuan dia mau kemana. Spontan karena kebawa suasana yang menyentuh.
Orang tua ini pun menunjuk sebuah daerah yang cukup jauh, apalagi kalo ditempuh pake jalan kaki.
Dia pertamanya bilang mau nunggu angkot di perempatan depan, jaraknya kira-kira masih 200 meter.
Secara refleks gue nawarin orang tua ini untuk bareng aja ama gue.
Lantas gue mikir kalo waktu itu udah malem & jarang ada angkot lewat.
Akhirnya, gue minta ijin buat nganterin si bapak langsung pulang ke rumahnya.

Selasa, 15 Mei 2012

Apa Kabar Dunia?

Akhirnya.. Setelah sekian lama..
Gue bisa juga ngeluangin waktu buat nge-post lagi di blog!! *Semangat 45*
Kesibukan gue sebagai agen perubahan masa kini (baca: Mahasiswa) telah menyita waktu, pikiran, dan tenaga gue yang terbatas ini. #Pencitraan #okesip
Dan mungkin karena udah ditinggal seminggu lebih tanpa ada yang ngurus, sarang laba-laba pun memenuhi bagian otak gue yang bertanggung jawab untuk nge-blogging, sampai-sampai butuh loading ekstra buat memulai tulisan di post ini. #miris

Selama seminggu gue gak nulis di blog, Ibu Pertiwi sedang berduka lantaran kehilangan putra-putrinya di sebuah pesawat buatan Rusia, Sukhoi Super Jet 100.
Sebuah hal yang ironis memang, mengingat judul dari penerbangan demo yang bertajuk Joy Flight ini berakhir dengan uraian air mata dari keluarga korban.
My deep condolences for all the Sukhoi Super Jet 100 victim's family.

Oke, gue udah putusin untuk gak ngebahas lebih lanjut soal ini.
Karena gue rasa media udah cukup gencar memberitakan perkembangan insiden memilukan ini.
Dan karena gue adalah seorang yang berusaha konsisten dengan keputusan yang telah gue ambil.


Sebenarnya gue mau nulis tentang kejadian yang gue alamin barusan, tentang kejadian yang menyentuh hati gue sebagai seorang makhluk sosial yang peduli terhadap sesamanya.
Tapi gue rasa waktunya kurang tepat kalo ditulis sekarang.
Gue putusin buat nulis tentang hal itu di post berikutnya. *sabar ya* :)


Mungkin kali ini gue mau promosiin akun twitter gue aja lah, hehe..

Minggu, 06 Mei 2012

Pendidikan: Tanggung Jawab Kita Bersama (Bag. II)

Gue mau nerusin soal post yang lalu soal sistem pendidikan di Indonesia.
Janjinya sih udah kemarin2 updatenya, tapi kesibukan gue sebagai seorang agen perubahan (baca: mahasiswa) banyak menyita waktu nih, hehe..
Oke, tanpa banyak intro lagi mari kita sambung tulisan gue yang kemarin :)

Kalian sadar gak kalo sebenarnya sistem pendidikan di Indonesia ini menanamkan secara gak langsung doktrin2 yang gue rasa kurang tepat.
Kita dilatih sedemikian rupa untuk MENCARI lapangan kerja yang sudah ada, bukan MENCIPTAKAN lapangan kerja yang baru.
Mungkin alasan ini juga yang membuat banyak lulusan-lulusan Perguruan Tinggi jadi "Pengacara" alias Pengangguran Banyak Acara.. Keluar masuk kantor untuk MENCARI kerja, sudah menjadi kegiatan utama mereka.
Sebagai seorang mahasiswa, yang nantinya juga akan lulus seperti mereka, gue merasa miris.

Hal ini juga menimbulkan pertanyaan yang bolak balik terlintas di kepala, udah kayak setrikaan yang maju mundur di tempat itu-itu mulu -_-
"Gimana dengan nasib gue setelah lulus nanti? Apakah sama seperti mereka yang setengah mati cari kerja?"
"Kalo langsung dapet, gue sangat bersyukur pada Tuhan.. Tapi kalo gak dapet-dapet, gue harus gimana?"

Jujur kadang gue merasa khawatir, karena gue gak dibekali dengan modal ekstra yang lebih kreatif.
Pendidikan formal mengajarkan pada kita hal-hal yang diperlukan untuk menjadi seorang PEGAWAI yang baik, gak lebih.
Bahkan orang-orang terdekat juga berpesan "Nanti kalo udah lulus, kamu cari kerja yang baik biar dapet gaji yang layak"
Hal ini emang gak salah, tapi hal ini juga gak bisa sepenuhnya dibenarkan kalo kasusnya udah seperti apa yang gue khawatirkan.

Lalu gue mencoba berandai-andai..
"Misalnya kalo kita sejak dini diajarkan tentang nilai-nilai yang selama ini belum diberikan oleh pendidikan formal, hal ini pasti bisa dihindari, minimal ditekan jumlahnya"
Gue menyebut nilai-nilai ini dengan Life Based Educational Improvement

Rabu, 02 Mei 2012

Pendidikan: Tanggung Jawab Kita Bersama

Hari ini, 123 tahun yang lalu..
Telah lahir seorang tokoh berjiwa revolusioner yang sangat peduli terhadap dunia pendidikan, di sebuah bangsa yang belum merdeka, yang sekarang kita kenal sebagai Indonesia.
Ya, dia adalah Ki Hajar Dewantara..
Dimasa hidupnya, beliau sempat mendirikan sebuah institusi pendidikan yang diberi nama "Taman Siswa".
Sebuah semboyan ciptaannya yang juga sangat terkenal "Tut Wuri Handayani" pun digunakan sebagai slogan Kementrian Pendidikan Nasional Indonesia hingga saat ini.
Untuk menghargai jasa besarnya, ditetapkanlah hari lahir Ki Hajar Dewantara yang jatuh pada tanggal 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional, atau yang biasa kita sebut Hardiknas yang diperingati tiap tahunnya.

Hmm.. gimana tentang pendapat gue soal Hari Pendidikan Nasional?
Jujur yang gue inget tentang Hardiknas adalah upacara bendera, gak lebih.
It's maybe a lil' bit harsh, tapi itulah yang gue rasakan selama mengenyam pendidikan formal sampai tingkat SMA.
Lebih mirisnya lagi, di masa kuliah gue malah hampir lupa kalo tanggal 2 Mei itu Hardiknas, hehe..
Mungkin pemerintah emang kurang memaknai Hari bersejarah ini, karena peringatan dengan sebuah upacara aja gue rasa gak cukup.

"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya", mungkin ungkapan ini sedikit tidak berlaku pada konteks pendidikan.

Kenapa gue bisa bilang gitu? Karena emang pada kenyataannya pendidikan masih belum mendapat perhatian yang dibutuhkan supaya bisa menjadi pondasi yang kuat dalam kehidupan berbangsa.
Tengok saja insfrastruktrur (dalam hal ini gedung sekolah) yang ada di daerah2 terpencil di negeri ini.
Tembok retak, dinding yang usang, maupun atap yang tak lagi berfungsi sebagai tempat berlindung merupakan pemandangan yang sudah "biasa" dijumpai disana.
Belum lagi jalanan berbatu yang belum diaspal, jembatan yang sudah reyot bahkan mau putus, & segala tetek-bengek itu semakin mempersulit perjuangan mereka generasi penerus bangsa yang memang benar2 ingin menuntut ilmu.
Ironis memang, mengingat 20% anggaran pemerintah tiap tahunnya dialokasikan untuk sektor ini.

Stop dulu sampai disini, karena gue gak mau membahas tentang insfrastruktur pendidikan di Indonesia.
20% dari APBN itu jumlah yang besar, tapi politik membuatnya tampak "tak berdaya".
Itulah sebabnya gue sangat malas berhubungan dengan politik. Gimana mau ngurus nasib gue yang masih jomblo, kalo waktu gue diabisin buat mikir politik. #curhat #gagalfokus #kembaliketopik

Sebenernya gue masih pengen lanjut ngebahas tentang metode pendidikan di Indonesia saat ini, karena gue sangat concern soal yang satu ini.
Tapi berhubung udah malem & besok gue kuliah pagi, jadi tulisan ini akan gue lanjutin besok :)
Oh ya, jangan lupa follow akun twitter gue @mahasiswamepet untuk TL yang pastinya seru dan mahasiswa banget :)
God Bless Indonesia